Join The Community

Premium WordPress Themes

Sabtu, 28 Juli 2012

10 Cara Mengobati Sakit Gigi yang Berlubang

Cara mengobati sakit gigi berlubang tidak selalu melibatkan obat-obatan kimia. Obat-obatan kimia terkadang tidak cocok untuk sebagian gejala. Selain itu, orang-orang telah mengetahui betapa mahalnya pengobatan sakit gigi di dokter.

Mereka tidak cukup untuk datang sekali dan langsung sembuh. Cara mengobati sakit gigi dari dokter cukup lama karena butuh beberapa kalu kontrol untuk memastikan kesembuhan gigi tersebut. Hal ini menyebabkan mereka mencari pengobatan dengan metode yang berbeda. Cara lain untuk mengobati sakit gigi adalah dengan cara alami yang tidak akan menimbulkan efek samping. Berikut ini Inilah 10 Cara Alami dan Tradisonal Untuk Mengobati Sakit Gigi Karena Gigi Berlubang

1. Es Batu
Es batu dapat membantu meringankan sakit gigi, caranya ambil sepotong kecil es batu dan letakkan diantara jari telunjuk dan ibu jari. Pijat perlahan di bagian tersebut, rasakan perlahan rasa sakit itu mulai akan hilang. Pemijatan nyaman oleh si es balok menyentuh sel-sel syaraf yang terdapat di sekitar ibu jari dan telunjuk. Pemijatan yang dilakukan si es balok langsung ke pusat syaraf, sehingga 60 - 90% rasa sakit yang Anda rasakan cepat menghilang. Lebih aman daripada obat pereda sakit kimia.

Minggu, 22 Juli 2012

Telur: Berbahaya atau Menyehatkan?

Telur mengandung kolesterol. Apakah benar?

Benar, telur mengandung kolesterol pada bagian kuning telurnya. Satu butir telur ayam mengandung sekitar 212 mg kolesterol. Karena konsumsi kolesterol yang disarankan adalah maksimal sekitar 300 mg per hari untuk orang sehat, kandungan kolesterol tinggi dalam telur itu membuat banyak orang menghindarinya.
Namun, ketakutan itu sebenarnya berlebihan. Ingatlah bahwa ada dua jenis kolesterol, yang “baik” (HDL) dan “jahat” (LDL). Lipid dalam telur terdiri dari 1/3 asam lemak jenuh dan 2/3 asam lemak tak jenuh. Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur 2 – 3 butir per minggu tidak berbahaya bagi kita.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition menunjukkan bahwa risiko penyakit kardiovaskuler pada laki-laki dan perempuan tidak meningkat dengan meningkatnya konsumsi telur. Bahkan sebaliknya, dari temuan mereka setelah menganalisis lebih dari 27.000 subyek, diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi telur memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan yang tidak makan telur. Penelitian Harvard School of Public Health menunjukkan kolesterol dalam telur tidak berdampak negatif pada kadar kolesterol darah orang sehat. Penelitian ini dan banyak penelitian lain menunjukkan tidak ada hubungan antara makan telur dan risiko lebih tinggi penyakit jantung atau stroke pada orang dewasa yang sehat. Beberapa studi terbaru bahkan menunjukkan bahwa kolesterol HDL meningkat pada orang yang senang memakan telur.

Delima: Buah Ajaib dari Surga

Buah delima telah beribu tahun digunakan sebagai makanan. Biji delima pernah ditemukan pada situs arkeologi Zaman Perunggu Tengah (5000 tahun yang lalu) di Yerikho dan Nimrud di Israel. Bangsa Sumeria telah menanam pohon delima di bawah pohon kurma pada sekitar 3000 SM. Delima sangat sering disebut dalam Perjanjian Lama. Di dalam al Quran surat Al Rahman ayat 68, buah delima (rumman) disebut sebanyak 3 kali sebagai buah lain selain kurma yang tumbuh di surga. Setelah mempelajari berbagai sumber teks kuno, para ahli berteori bahwa buah delima mungkin adalah “apel” yang tumbuh di Taman Eden. Nama latin delima, Punica granatum, berarti buah apel yang banyak bijinya.

Obat Tradisional


Selain sebagai makanan, manfaat kesehatan delima telah dikenal dan digunakan luas di banyak budaya. Penggunaan yang paling terkenal di seluruh dunia adalah sebagai obat cacing usus (sari akarnya). Dalam Papyrus Ebers tertanggal 1530 SM, ramuan akar delima tercatat sebagai obat parasit usus, penggunaan yang terus berlanjut sampai sekarang. Dalam Ayurveda (pengobatan tradisional India), delima disebut sebagai zat yang berefek mendinginkan, terutama pada sumsum, darah dan saraf. Seorang dokter Yunani abad ke-2 bernama Soranus, penulis awal ginekologi dalam sejarah kuno, menyebutkan biji delima sebagai kontrasepsi oral dan supositoria vagina, dalam karyanya mengenai lima resep pemanfaatan buah delima. Penulis lain seperti Hippocrates, Dioscorides, dan Ibnu Sina telah menjelaskan penggunaan biji delima untuk mencegah konsepsi. Hari ini, biji delima masih digunakan sebagai kontrasepsi rakyat di beberapa wilayah Afrika.

12 Buah Tersehat yang Perlu Anda Makan

'Fruit salad' photo (c) 2008, Lisa Clarke - license: http://creativecommons.org/licenses/by-nd/2.0/
Selain lezat dan bergizi, buah-buahan mengandung vitamin dan antioksidan yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, tidak semua buah sama. Inilah daftar buah yang paling bergizi dan menunjukkan manfaat antioksidan.
  • Jeruk. Sebuah jeruk menyediakan 50 sampai 70 mg vitamin C, setara dengan kebutuhan harian vitamin C Anda. Jeruk juga merupakan sumber serat, folat, serta antioksidan, vitamin dan mineral lainnya. Selaput yang menyelubungi bulir jeruk mengandung hesperidin, yang dapat menurunkan kolesterol. Buah jeruk telah diteliti dapat membantu mengurangi tekanan darah dan risiko beberapa jenis kanker. Bahkan, aroma jeruk pun berkhasiat aromaterapi yang menenangkan.  Sebuah jeruk sedang mengandung sekitar 65 kalori.

10 Mitos Mengenai Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit utama. Diperkirakan lebih dari 15 juta orang di Indonesia menderita penyakit ini, menjadikan Indonesia negara keempat di dunia dalam jumlah penderita diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memahaminya dengan benar. Banyak informasi mengenai diabetes yang tidak benar atau akurat. Sebagian informasi menyesatkan itu bahkan telah menjadi semacam mitos yang beredar di masyarakat. Berikut adalah 10 di antaranya:
 'Syringe' photo (c) 2008, Andres Rueda - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/

Mitos #1: Diabetes bukan penyakit serius

Diabetes adalah salah satu penyebab kematian utama. Dua dari tiga penderita diabetes meninggal dunia karena penyakit jantung atau stroke.

Sabtu, 21 Juli 2012

Si Pahit yang Melawan Kencing Manis

Buah pare atau paria (momordica charantia) dalam pengobatan Ayurweda (India) dan pengobatan tradisional China telah lama digunakan untuk pengobatan diabetes. Demikian pula dalam pengobatan tradisional Brasil dan Meksiko. Dalam praktik tradisional tersebut, daun atau buah pare biasanya ditumbuk lalu diperas untuk  diambil jusnya. Jus tersebut kemudian diminum secara langsung atau dicampur ramuan lain untuk obat diabetes. Alternatif lain, daun pare mungkin diseduh sebagai teh untuk mereka yang tidak menyukai rasa pahit yang terlalu kuat atau memiliki masalah pencernaan.'Wild Bitter Gourd (mara khi nok) ?????????' photo (c) 2008, Clay Irving - license: http://creativecommons.org/licenses/by-nd/2.0/

Penggunaan pare yang luas sebagai obat anti-diabetes di berbagai suku bangsa tersebut tentunya tidak tanpa alasan. Berbagai studi klinis, pra-klinis dan klinis terbatas dalam empat dekade terakhir cenderung untuk mengkonfirmasi khasiatnya. Penelitian di Universitas Giessen (Jerman), misalnya, secara khusus memperlihatkan manfaat medis buah pare dalam percobaan pada tikus pembawa gen diabetes.
“Bahkan hanya dalam lima minggu [pengobatan] hasilnya tampak signifikan,” kata Profesor Krawinkel, salah satu peneliti. “Tikus-tikus yang kami beri makan buah pare memiliki tingkat gula darah lebih rendah daripada kelompok kontrol.”

Penelitian lain juga mendapatkan kesimpulan yang sama. “Jus buah atau bubuk biji [buah pare] menyebabkan penurunan glukosa darah puasa dan meningkatkan toleransi glukosa,” tulis  peneliti A. Raman dan  C. Lau dari Pharmacognosy Research Laboratories, Department of Pharmacy, King’s College, Inggris.

Buah pahit yang populer

Pare adalah tumbuhan dari keluarga yang sama dengan ketimun, labu dan semangka (cucurbitaceae) . Tanaman pare tumbuh merambat dengan sulur-sulur spiral di ujung tangkainya. Buahnya berbentuk seperti mentimun namun berkulit keriput dan lebih lancip di ujungnya. Selubung bijinya berwarna putih saat masih mentah dan menjadi merah ketika matang.
Pare adalah salah satu sayuran terpahit yang dapat dimakan. Ada banyak varietas pare, yang berbeda dalam bentuk, warna dan kepahitan. Tanaman pare  sangat mudah dibudidayakan sehingga banyak dijumpai di wilayah-wilayah pertanian tropis dan sub-tropis di benua Asia, Afrika, dan Amerika. Kepopuleran pare di seluruh dunia dapat dibuktikan dari sedemikian banyaknya nama lokal untuk sayuran tersebut, seperti bitter gourd (Inggris), kugua (China), nigauri (Jepang), paakharkaai (Tamil), korola (Bengali), ampalaya (Tagalog), carilla (Guyana) dan karela (Hindi).

Bahan aktif

Efek antidiabetes dari pare berasal dari tindakan kompleks beberapa senyawa dalam buahnya. Para peneliti telah mengidentifikasi senyawa penting tersebut seperti charantin, vicine, peptida dan polipeptida-p. Senyawa-senyawa tersebut menstimulasi sel beta pada kelenjar pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan cadangan glikogen di hati. Komponen bioaktif lainnya seperti momordicine dan momordicosides, dan asam lemak yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam bijinya membantu membalikkan resistensi insulin. Serat dan saponin dalam pare memperlambat pencernaan karbohidrat dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

Varietas, metode pembudayaan, pengolahan, dll dapat berpengaruh terhadap kandungan dan efektivitas bahan aktif dalam pare. Penelitian lanjutan tengah dilakukan melalui Bitter Gourd Project yang disponsori The World Vegetable Center sejak Maret 2011 lalu. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan tingkat senyawa anti-diabetes dalam sayuran tersebut. Langkah pertama adalah memilih varietas dan galur pare yang paling menjanjikan untuk pengembangan lebih lanjut. Di Thailand, India, dan Tanzania, para pelaksana lapangan melakukan uji coba untuk meninjau pengaruh cara pembudidayaan dan praktik pascapanen terhadap retensi senyawa-senyawa aktif pada buah pare.

(Majalah kesehatan)

Durian; antara disuka dan dibenci

Tidak ada buah yang sedemikian disuka dan dibenci seperti durian. Bagi sebagian orang, durian adalah raja segala buah. Baunya harum dan rasanya lezat tiada duanya, membuat ketagihan. Bagi sebagian yang lain, bau durian dari jarak 5 meter pun sudah membuat mual. Apalagi memakan buahnya! Orang barat pada umumnya tidak menyukai bau durian yang menurut mereka “busuk seperti jamban”.
'Durian  - King of Fruits' photo (c) 2010, Hafiz Issadeen - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Durian (durio zibethinus) adalah buah asli Asia Tenggara, yang dibudidayakan dan tumbuh liar di hutan-hutan di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina. Durian adalah salah satu buah terbesar, yang beratnya bisa mencapai 1-4 kg dengan diameter 15-30 cm. Setiap buah durian biasanya memiliki 5 kompatemen. Daging buahnya berwarna kuning emas, dengan biji yang ukurannya bervariasi, tergantung spesiesnya. Pohon durian berbuah setelah berusia 4-5 tahun dan dapat tumbuh hingga ketinggian 50 meter. Durian adalah buah musiman dengan masa panen biasanya di akhir musim kemarau sampai awal musim hujan, bersamaan dengan masa panen buah lain seperti manggis, mangga dan rambutan.

Buah Berbiji Mencegah Penyakit Jantung dan Diabetes

'peaches' photo (c) 2009, Richard North - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Buah berbiji seperti nektarin, persik, dan plum mengandung unsur bioaktif yang melawan obesitas, resistensi insulin, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi. Itulah temuan para peneliti AS di Texas A & M University. Hasil penelitian tersebut, yang akan dipresentasikan pada American Chemical Society di Philadelphia Agustus mendatang, menunjukkan bahwa senyawa dalam buah berbiji (stonefruit) bisa menjadi senjata melawan sindrom metabolik, sehingga mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung dan diabetes.